Friday 10 May 2013

Memberantas Miras dengan "MIRAS"

Kesadaran masyarakat akan bahaya miras masih sangat rendah. Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti pengetahuan medis yang kurang, keimanan yang pas-pasan, dan ikut-ikutan budaya barat. Minum miras bisa disebut sebagai pemicu kriminalitas yang makin menjadi-jadi. Pelaku teler dulu agar berani melakukan aksinya. Miras yang dibiarkan pemerintah akan menghancurkan kedamaian dan keamanan di tengah masyarakat. Sudah waktunya kita bertindak. 

Ada beberapa tips bagi kita untuk memerangi miras. Agar mudah diingat, kita singkat saja dengan MIRAS:

1. Malu. Tanamkan rasa malu pada diri sendiri untuk tidak bersentuhan dengan minuman haram ini. Bayangkan jika kita mabuk dan ditemukan tergeletak di tepi jalan kemudian masuk koran lokal.Orang tua serta keluarga kita pasti menanggung aib yang tek terperikan. Malu berbuat maksiat menjadi tameng dari bahaya miras.

2. Iman. Perkuat iman agar kita tak gampang terbujuk rayuan setan yang mengajak kita mencicipi miras. Komunitas orang yang beriman, contohnya pesantren sangat sulit dimasuki peredaran alkohol. Iman seseorang jika tipis, bisa menjerumuskannya ke pergaulan para pemabuk. Charge terus keimanan dengan mengikuti kajian dan tausiyah tentang mudaratnya minuman beralkohol.

3. Redam. Ibarat pertandingan sepakbola, ada dua kubu yang saling berhadapan: pro miras melawan anti miras. Produsen bir dan pemabuk bersimbiosis merusak akhlak dengan mengadakan konser musik yang di dalamnya mempromosikan miras. Sebagai kubu anti miras, kita harus meredam dengan melakukan gerilya perlawanan. Lewat sosial media, buku, selebaran, dan diskusi perlawanan terhadap peredaran miras harus terus berjalan. Intinya adalah adu strategi melawan produsen miras.

4. Awasi. Harus kita akui tak ada pengawasan yang efektif selama 24 jam sesama manusia. Tapi kita bisa mendeteksi apakah keluarga, murid, sahabat, atau tetangga kita terlibat miras. Cek mereka melalui foto-foto di akun sosial media. Perhatikan apakah ada dari mereka yang tertangkap kamera sedang mencekik botol? berfoto di tempat dugem atau bar? perubahan sikap yang suka ngelantur atau labil dapat jadi indikasi mereka sudah minum miras.

5. Sadarkan. Terhadap mereka yang sudah terjerat miras, jangan langsung dimusuhi. Beri mereka penyadaran dan nasihat. Informasikan bahwa miras dapat merusak ginjal, saraf, dan jantung. Belum lagi dosa yang harus ditanggung jika belum sempat taubat. Libatkan pemuka agama dan orang yang dituakan dalam proses ini.

Demikian sekelumit tips mengatasi miras dengan MIRAS. Namun semua itu percuma jika pemerintah ragu dan takut menutup pabrik miras. Sebenarnya industri miras tak menguntungkan sama sekali. Larangan peredaran 100 persen adalah langkah jitu mengakhiri sejarah miras di tanah air. Semoga pemerintah mendatang diberi hidayah dan keberanian untuk menyelamakan generasi muda.
     

No comments:

Post a Comment